Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Semate ini merupakan tempat suci bagi krama Desa Adat Semate yang sudah menjadi warisan leluhur dan penglingsir kami secara turun temurun.
Dalam raja purana berkaitan dengan sejarah desa disebutkan bahwa sebagaimana pada tahun saka 1396 atau 1474 masehi orang-orang yang tinggal di desa Semate membangun pura kahyangan tiga sebagaimana lazimnya desa-desa di Bali.
Sehingga sudah menjadi tugas, kewajiban dan swadharma kami untuk tetap menjaga kesucian dan kelestariannya, agar selalu dapat dimanfaatkan sebagai tempat kami melakukan pemujaan, persembahyangan dan berdo'a kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa), bethara bethari maupun dewata-dewati ataupun leluhur kami agar kami, alam semesta dan seisinya selalu diberikan jalan terang melalui sinar suci-NYA,
Labda karya setata ngemanggihin
kerahayuan lan kasukertan
kerahayuan lan kasukertan
Adapun kahyangan tiga yang kami miliki yaitu :
Selain ketiga kahyangan tersebut, juga terdapat pura - pura berikut sebagai satu bagian dari kahyangan tiga yaitu :
Kelestarian, keasrian dan wibawa pelinggih, arca, bangunan dll dalam
pura ini dipelihara oleh seluruh krama adat yang dipimpin oleh seorang
sulinggih atau mangku dan seorang kelian pura desa sebagai penanggung
jawab seluruh kegiatan dan aktifitas pura dan upacara adat.
Pura ini
juga berfungsi sebagai tempat persembahyangan rutin bersama baik pada
saat purnama tilem maupun piodalan yang dilangsungkan setiap enam bulan
atau 210 hari kalender Bali.
Dirayakan
oleh seluruh krama adat dan seluruh persiapan dalam upacara ini
dilaksanakan oleh kasinoman yang dibantu oleh pratus, prajuru adat dan
lain-lain.
Pada perayaan piodalan di pura kahyangan tiga desa adat semate ini sealu
diiringi dengan tetabuhan dari sekaa gong desa adat semate. Kidung dan
kekawin dari sekaa shanti dan tarian - tarian tradisional Bali juga
digelar oleh anak - anak pesraman kerta sisya winungu dan krama lainnya
pada saat piodalan seperti tari pendet, tari sanghyang dll sebelum dilakukan persembahyangan bersama dan nyineb Ida Hyang Bethara di gedong pesimpenan pura desa.
Pada saat hari raya melasti, seluruh pratima/arca pura kahyangan tiga ini disucikan ke laut.
Dalam konteks Pura Kahyangan Tiga tersebut tertuang adanya kewajiban, swadharma dan tanggung jawab kami selaku seluruh krama Desa Adat Semate untuk selalu dapat melestarikan dan memeliharanya.
Selain Pura Kahyangan Tiga tersebut ada juga Pura-pura pepeletan/pura keluarga yang disungsung dan menjadi tanggung jawab baik oleh sebagian dari krama desa adat semate maupun penyungsung-penyungsung dari luar desa adat.
|
|||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||
|